Kegiatan rutin kami di Sekolah Madania setiap hari ketika siswa Muslim Sholat Jumat, Kristen Kebaktian, Katolik Doa Rosario, Buddha Namaskara maka Kami Siswa Hindu membaca Gita Chalisha bersama.
Jadwal Gathering Siswa Hindu Madania:
Senin-Kamis : Puja Tri Sandya, Meditasi dan kebersamaan.
Jumat : Puja Tri Sandya, Membaca Kitab Suci Bhagawad Gita, Meditasi dan Ngobrol Santai.
              SHRI GITA CHALISA
| No | Sloka Bhagawad Gita | Artinya (Oleh Gede Pujha) | 
| 1. | dharma-kṣetre
  kuru-kṣetre samavetā
  yuyutsavaḥ māmakāḥ
  pāṇḍavāś caiva kim akurvata
  sañjaya Bhagavad Gita, 1.1 | Apakah
  yang akan mereka lakukan, pasukanku dan pasukan Pandawa di medan dharma
  Kurukshetra yang siap tempur, wahai Sanjaya? | 
| 2. | sañjaya uvāca Bhagavad Gita, 2.1 | Sañjaya berkata: Madhusudana berkata
  kepada Arjuna yang diliputi rasa belas kasihan dengan pelupuk mata digenangi
  air mata dan rasa remuk redam dalam hati, sebagai berikut”: | 
| 3. | śrī-bhagavān uvāca   aśocyān anvaśocas
  tvaḿ prajñā-vādāḿś ca
  bhāṣase gatāsūn agatāsūḿś ca nānuśocanti
  paṇḍitāḥ Bhagavad Gita, 2.11 | śrī-bhagavān bersabda: Engkau berduka kepada mereka yang tak patut
  engkau sedihkan, namun engkau berbicara tentang kata-kata bijaksana. Orang
  bijaksana tak akan bersedih baik bagi yang hidup maupun yang mati. | 
| 4. | dehino ‘smin yathā
  dehe Bhagavad Gita, 2.13 | Sebagaimana halnya sang roh itu ada pada
  masa kecil, masa muda dan masa tua demikian juga dengan diperolehnya badan
  baru, orang bijaksana tak akan tergoyahkan. | 
| 5. | vāsāḿsi jirnāni yathā
  vihāya navāni gṛhnati naro
  ’parani tathā sarirāni vihāya
  jirnāny anyāni saḿyāti navāni
  dehi Bhagavad Gita, 2.22 | Seperti
  halnya orang menanggalkan pakaian usang yang telah dipakai dan
  menggantikannya dengan yang baru. Demikian pula halnya jiwatman meninggalkan
  badan lamanya dan memasuki jasmani yang baru.  | 
| 6. | sukha-duḥkhe same
  kṛtvā lābhālābhau jayājayau tato yuddhāya
  yujyasva naivaḿ pāpam
  avāpsyasi Bhagavad Gita, 2.38 | Dengan mempersamakan sukha dan dukha,
  untung dan rugi, menang dan kalah, siapkanlah dirimu untuk menghadapi perang
  itu, sehingga engkau terhindar dari dosa (perasaan bersalah). | 
| 7. | karmaṇy evādhikāras
  te mā phaleṣu kadācana mā karma-phala-hetur
  bhūr mā te sańgo ‘stv
  akarmaṇi Bhagavad Gita, 2.47 | Berbuatlah hanya demi kewajibanmu, bukan
  hasil perbuatan itu yang kau pikirkan, jangan sekali-kali pahala jadi motifmu
  dalam bekerja. Jangan pula hanya berdiam diri tanpa bekerja. | 
| 8. | buddhi-yukto jahātīha ubhe
  sukṛta-duṣkṛte tasmād yogāya
  yujyasva yogaḥ karmasu
  kauśalam Bhagavad Gita, 2.50 | Orang yang terikat oleh budhi-nya bebas
  dari perbuatan baik dan keji. Karena itu laksanakanlah yoga itu, sebab melakukan
  kegiatan kerja yang sempurna sama dengan yoga. | 
| 9. | indriyāṇāḿ hi
  caratāḿ yan mano ‘nuvidhīyate tad asya harati
  prajñāḿ vāyur nāvam ivāmbhasi Bhagavad Gita, 2.67 | Sesungguhnya pikiran yang mengikuti
  keinginan panca indra bila tak terkendalikan akan terbawalah
  kebijaksanaannya, laksana perahu yang hanyut dalam air kebawa angin.  | 
| 10 | prakṛteḥ
  kriyamāṇāni guṇaiḥ karmāṇi
  sarvaśaḥ ahańkāra-vimūḍhātmā kartāham iti manyate Bhagavad Gita, 3.27 | Sesungguhnya setiap perbuatan yang dilakukan
  disebabkan oleh sifat prakerti (naluri), tapi orang yang bingung karena
  keakuannya (ahamkara) berpikir ‘aku inilah pelaksananya’. | 
| 11 | evaḿ buddheḥ paraḿ
  buddhvā saḿstabhyātmānam
  ātmanā jahi śatruḿ
  mahā-bāho kāma-rūpaḿ durāsadam Bhagavad Gita, 3.43 | Jadi dengan mengetahui dia sebagai yang lebih
  agung dari kecerdasan, dengan mengendalikan sang diri dengan sang diri, basmilah
  musuhnya dalam wujud hawa nafsu yang sulit ditundukkan, wahai mahabahu . | 
| 12 | yadā yadā hi
  dharmasya glānir bhavati
  bhārata abhyutthānam
  adharmasya tadātmānaḿ sṛjāmy
  aham Bhagavad Gita, 4.7 | Sesungguhnya manakala dharma berkurang
  kekuasaannya dan tirani hendak merajalela, wahai Arjuna, saat itu aku
  ciptakan diriku sendiri. | 
| 13 | catur-varnyam´ maya
  srstam´ guna-karma-vibhagasah tasya kartaram api
  mam´ viddhy akartaram
  avyayam Bhagavad Gita, 4.13 | Catur warna (empat tatanan masyarakat)
  adalah ciptaan-Ku menurut pembagian kualitas dan kerja; tetapi ketahuilah
  bahwa walaupun Aku penciptanya, Aku tak berbuat dan merubah diri-Ku. | 
| 14 | karmaṇy akarma yaḥ
  paśyed akarmaṇi ca karma
  yaḥ sa buddhimān
  manuṣyeṣu sa yuktaḥ
  kṛtsna-karma-kṛt Bhagavad Gita, 4.18 | Dia yang melihat tanpa kegiatan pada
  kegiatan kerja, kerja (karma) dalam tak kerja, ia sesungguhnya orang
  bijaksana diantara manusia. Ia dikendalikan dan bekerja dengan sempurna. | 
| 15 | brahmārpaṇaṁ brahma
  havir brahmāgnau brahmaṇā
  hutam brahmaiva tena
  gantavyaṁ brahma-karma-samādhinā Bhagavad Gita, 4.24 | Brahman adalah persembahan itu, Brahman
  adalah mentega, yang dipersembahkan pada api Brahman, hanya kepada Brahmanlah
  ia yang mengetahui Brahma menghadap dalam kegiatan kerjanya. | 
| 16 | na hi jñānena
  sadṛśaḿ pavitram iha vidyate tat svayaḿ
  yoga-saḿsiddhaḥ kālenātmani vindati Bhagavad Gita, 4.38 | Tak ada sesuatupun di dunia ini yang dapat
  menyamai kesucian ilmu pengetahuan; mereka yang sempurna dalam yoga akan
  memenuhi dirinya sendiri dalam jiwanya pada waktunya. | 
| 17 | sannyāsas tu
  mahā-bāho duḥkham āptum
  ayogataḥ yoga-yukto munir
  brahma na cireṇādhigacchati Bhagavad Gita, 5.6 | Tetapi samnyasa tanpa yoga sungguh sukar
  dicapai, wahai Mahabahu, seorang muni yang dilengkapi dengan karma yoga
  mencapai Brahman dengan segera. | 
| 18 | brahmaṇy ādhāya
  karmāṇi sańgaḿ tyaktvā
  karoti yaḥ lipyate na sa pāpena padma-patram
  ivāmbhasā Bhagavad Gita, 5.10 | Mereka mempersembahkan semua kerjanya,
  kepada Brahman, berbuat tanpa motif keinginan apa-apa, tak terjamah oleh dosa
  papa, laksana daun Teratai oleh air. | 
| 19 | yo māḿ paśyati
  sarvatra sarvaḿ ca mayi
  paśyati tasyāhaḿ na
  praṇaśyāmi sa ca me na
  praṇaśyati Bhagavad Gita, 6.30 | Dia yang melihatku melihat segalanya ada
  pada-Ku. Aku tak bisa lepas dari padanya dan dia tak bisa lepas dari pada-Ku. | 
| 20 | catur-vidhā bhajante
  māḿ janāḥ su-kṛtino
  ’rjuna ārto jijñāsur
  arthārthī jñānī ca
  bharatarṣabha Bhagavad Gita, 7.16 | Ada empat macam orang yang baik hati memuja
  pada-Ku, wahai Arjuna, (yaitu) mereka yang sengsara, yang mengejar ilmu, yang
  mengejar harta dan yang berbudi, wahai Arjuna. | 
| 21 | bahūnāḿ janmanām
  ante jñānavān māḿ
  prapadyate vāsudevaḥ sarvam iti sa mahātmā
  su-durlabhaḥ Bhagavad Gita, 7.19 | Orang yang bijaksana akan datang kepada-Ku
  pada akhir banyak kelahiran, karena tahu Vasudeva adalah segalanya ini; sukar
  mendapatkan orang agung seperti itu. | 
| 22 | avyaktaḿ vyaktim
  āpannaḿ manyante mām
  abuddhayaḥ paraḿ bhāvam
  ajānanto mamāvyayam anuttamam Bhagavad Gita, 7.24 | Orang yang picik pengertian beranggapan Aku
  yang tak berbentuk menjadi termanifestasikan, tidak mengetahui sikap-Ku yang
  lebih tinggi kekal abadi dan Yang Maha Tinggi.  | 
| 23 | yaḿ yaḿ vāpi smaran
  bhāvaḿ tyajaty ante
  kalevaram taḿ tam evaiti
  kaunteya sadā
  tad-bhāva-bhāvitaḥ Bhagavad Gita, 8.6 | Apapun yang diingat dan dipikirkan
  seseorang pada saat ajal tiba, meninggalkan badan jasmani ini, wahai Arjuna,
  ia akan sampai  pada keadaan yang
  terpikirkan itu, sebab hal itu terus menerus terserap dalam pikiran itu. | 
| 24 | tasmāt sarveṣu
  kāleṣu mām anusmara yudhya
  ca mayy arpita-mano-buddhir mām evaiṣyasy asaḿśayaḥ Bhagavad Gita, 8.7 | Karena itu, kapan saja ingatlah pada-Ku
  selalu, dan berjuanglah terus maju, dengan pikiran dan pengertian tetap
  pada-Ku, engkau pasti akan sampai kepada-Ku.  | 
| 25 | ananyāś cintayanto
  māḿ ye janāḥ paryupāsate teṣāḿ
  nityābhiyuktānāḿ yoga-kṣemaḿ vahāmy
  aham Bhagavad Gita, 9.22 | Mereka yang hanya memuja-Ku, tanpa
  memikirkan yang lainnya, yang senantiasa penuh pengabdian, kepada mereka
  Kubawakan segala  yang mereka butuhkan
  dan Kulin-dungi segala apa yang mereka miliki. | 
| 26 | patraḿ puṣpaḿ
  phalaḿ toyaḿ yo me bhaktyā
  prayacchati tad ahaḿ bhakty-u pahṛtam aśnāmi prayatātmanaḥ Bhagavad Gita, 9.26 | Siapapun yang dengan sujud bhakti Kepada-Ku
  mempersembahkan sehelai daun, sekuntum bunga, sebiji buah, seteguk air, Aku
  terima sebagai bhakti persembahan dari orang yang berhati suci. | 
| 27 | man-manā bhava
  mad-bhakto mad-yājī māḿ
  namaskuru mām evaiṣyasi
  yuktvaivam ātmānaḿ
  mat-parāyaṇaḥ Bhagavad Gita, 9.34 | Pusatkan pikiranmu pada-Ku, berbhakti
  pada-Ku, bersujud pada-Ku, sembahlah Aku dan setelah kau mengendalikan dirimu
  dengan Aku jadi tujuanmu tertinggi, engkau akan tiba pada-Ku.  | 
| 28 | ahaḿ sarvasya
  prabhavo mattaḥ sarvaḿ
  pravartate iti matvā bhajante
  māḿ budhā
  bhāva-samanvitāḥ Bhagavad Gita, 10.8 | Aku adalah asal mula segala yang ada, dari
  Aku lahirnya segala suatu ini, mengetahui ini – orang bijaksana memuja-Ku
  dengan sepenuh hati. | 
| 29 | mat-karma-kṛn
  mat-paramo mad-bhaktaḥ
  sańga-varjitaḥ nirvairaḥ
  sarva-bhūteṣu yaḥ sa mām eti pāṇḍava Bhagavad Gita, 11.55 | Ia yang melakukan kegiatan kerja untuk-Ku,
  yang memandang-Ku sebagai Yang Utama, yang bebas dari keterikatan, yang tanpa
  permusuhan terhadap segala insani, dia datang kepada-Ku wahai putra Pandawa.  | 
| 30 | mayy eva mana
  ādhatsva mayi buddhiḿ niveśaya nivasiṣyasi mayy eva ata ūrdhvaḿ na
  saḿśayaḥ Bhagavad Gita, 12.8 | Pusatkanlah pikiranmu hanya pada-Ku,
  biarlah kesadaranmu ada pada-Ku, setelah itu 
  engkau akan hidup di dalam-Ku, dan ini tak perlu disangsikan lagi. | 
| 31 | yāvat sañjāyate
  kiñcit sattvaḿ
  sthāvara-jańgamam ksetra-ksetrajña-saḿyogāt tad viddhi
  bharatarṣabha Bhagavad Gita, 13.26 | Apapun yang diciptakan, wahai yang terbaik
  dari wangsa Bharata, yang bergerak atau yang tidak bergerak, ketahuilah itu
  terjadi karena hubungan antara yang mengetahui lapangan dan lapangannya. | 
| 32 | māḿ ca yo
  ’vyabhicāreṇa bhakti-yogena sevate sa guṇān
  samatītyaitān brahma-bhūyāya
  kalpate Bhagavad Gita, 14.26 | Ia yang mengabdi pada-Ku dengan bhakti yang
  tulus, setelah mengatasi guna, layak manunggal dengan Brahman. | 
| 33 | sarvasya
  cāhaḿ hṛdi sanniviṣṭo mattaḥ smṛtir
  jñānam apohanaḿ ca vedaiś ca sarvair
  aham eva vedyo vedānta-kṛd veda-vid
  eva cāham Bhagavad Gita, 15.15 | Aku berdiam dalam hati semua ingatan,
  ingatan dan ilmu pengetahuan, hilangnya ingatan datangnya dari Aku;
  sesungguhnya Akulah yang harus diketahui oleh Kitab Veda, Akulah pencipta
  Vedanta dan Aku pulalah yang mengetahui Veda. | 
| 34 | tri-vidhaḿ
  narakasyedaḿ dvāraḿ nāśanam
  ātmanaḥ kāmaḥ krodhas tathā
  lobhas tasmād etat trayaḿ
  tyajet Bhagavad Gita, 16.21 | Tiga pintu gerbang ke neraka, menuju jurang
  kehancuran diri, yaitu kama, krodha dan lobha (keinginan, kemarahan, dan
  rakus), oleh karena itu ketiganya harus ditinggalkan. | 
| 35 | anudvega-karaḿ
  vākyaḿ satyaḿ priya-hitaḿ
  ca yat svādhyāyābhyasanaḿ
  caiva vāń-mayaḿ tapa
  ucyate Bhagavad Gita, 17.15 | Kata-kata
  yang tidak melukai hati, dapat dipercaya, lemah lembut dan berguna, demikian
  pula membiasakan diri dalam mempelajari kitab-kitab suci, ini dinamakan pertapaan
  kata-kata.  | 
| 36 | bhaktyā mām
  abhijānāti yāvān yaśh chāsmi
  tattvataḥ tato māṁ tattvato
  jñātvā viśhate tad-anantaram Bhagavad Gita, 18.55 | Dengan berbhakti kepada-Ku, ia mengetahui
  siapa dan apa sesungguhnya Aku, dan dengan mengetahui hakekat-Ku, ia mencapai
  Aku dikemudian hari. | 
| 37 | īśvaraḥ
  sarva-bhūtānāḿ hṛd-deśe ’rjuna
  tiṣṭhati bhrāmayan
  sarva-bhūtāni yantrārūḍhāni māyayā Bhagavad Gita, 18.61 | Yang Maha Kuasa berdiam dihati setiap
  insani, menyebabkan mereka semua berputar, wahai Arjuna, beredar dengan
  prinsip kekuatan maya-Nya, seolah-olah berada di atas mesin belaka. | 
| 38 | sarva-dharmān
  parityajya mām ekaḿ śaraṇaḿ
  vraja ahaḿ tvāḿ
  sarva-pāpebhyo mokṣayiṣyāmi mā
  śucaḥ Bhagavad Gita, 18.66 | Tinggalkanlah semua kewajibanmu, datang
  berlindunglah kepada-Ku saja; janganlah berduka, sebab Aku akan membebaskanmu
  dari segala dosa. | 
| 39 | ya idaḿ paramaḿ
  guhyaḿ mad-bhakteṣv
  abhidhāsyati bhaktiḿ mayi parāḿ
  kṛtvā mām evaiṣyaty
  asaḿśayaḥ Bhagavad Gita, 18.68 | Dia yang mengajarkan rahasia utama ini
  kepada para pengikut-Ku dengan memperlihatkan kebhakti-annya yang tertinggi
  kepada-Ku tak dapat disangkal akan datang pada-Ku. | 
| 40 | yatra yogeśvaraḥ
  kṛṣṇo yatra pārtho
  dhanur-dharaḥ tatra śrīr vijayo
  bhūtir dhruvā nītir matir
  mama Bhagavad Gita, 18.78 | Di manapun ada Sri Krsna penguasa yoga dan
  Arjuna sang pemanah utama berada, di sana pasti ada kebahagiaan, kemenangan,
  kesejahteraan dan moralitas, demikianlah pendapat hamba. | 
| Oṁ apavitraḥ pavitro vā sarvāvasthāng
  gato’pi vā,  yaḥ smaret puṇḍarīkākṣaṁ  sa bāhyābhyantaraḥ śuciḥ. “Ya Tuhan YME, apakah hamba dalam
  keadaan tidak suci, dalam keadaan suci,  atau dalam keadaan apa pun hamba, dengan
  mengingat NamaMU Tuhan Yang Maha Pengasih didalam hati, maka hamba yakin akan
  disucikan lahir dan batin”   Om Santih
  Santih Santih Om | ||

