Pengalaman Tirtayatraku ke Bali tahun 2018
Oleh: Ni Wayan Nindya Dewi Ardhyarani 12M
Tirtayatra adalah sebuah kegiatan yang cukup menarik, kegiatan ini adalah perjalanan untuk berkunjung ke tempat-tempat suci Agama Hindu untuk melaksanakan sembhayang, memohon air suci dan melakukan meditasi. Sekolah kita, yaitu Sekolah Madania, telah melaksanakan kegiatan Tirtayatra ke Pura Sad Kayangan dan Dang Kayangan di pulau Bali bersama dengan siswa-siswi Agama Hindu pada 5-9 Juni 2018. Pada kesempatan ini, saya, Nindya, akan menceritakan tentang pengalamanku pada saat saya mengikuti Tirtayatra tersebut.
Selasa, 5 Juni 2018:
Hari Tirtayatra kita mulai dengan keberangkatan kami menuju Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten pada pukul 07:00 untuk berkumpul bersama dan siap-siap menuju Bali dengan pesawat Garuda. Setelah kami tiba Bandara Ngurah Rai di Bali, kami di jemput oleh My Bali Wisata Tour untuk menuju ke Hotel Hawaii Bali untuk Istirahat sejenak, kemudian menuju ke pantai pandawa untuk bermain sambil menikmati sunset dan kami juga makan malam di rumah ayam betutu di Denpasar, Bali. Lalu, kami balik ke hotel untuk beristirahat.
Rabu, 6 Juni 2018:
Keesokan harinya, adalah Day-2 di Bali, kami berangkat dari Hotel Hawaii Bali jam 07.15 WITA setelah menikmati sarapan kita yang sangat enak dan lezat, kami berangkat untuk menuju ke 3 Pura untuk melakukan persembhayangan yaitu: Pura Ulun Danu Batur, Pura Besakih, dan Pura Goa Lawah.
Pura Ulun Danu Batur
Pura Ulun Danu Batur merupakan salah satu pura yang kami datangi, Pura ini termasuk tempat terpenting di Bali yang berperan sebagai pemelihara keharmonisan dan stabilitas seluruh pulau dan tempat sebagai pemujaan kepada Hyang Widhi dalam Prabawanya sebagai Wisnu. Pura Ulun Danu Batur masih menjadi pura penting di Bali. Pura Ulun Danu Batur diyakini menjadi tempat berstananya Ida Bethari Dewi Danu yang erat kaitannya dengan kemakmuran dan air.
Pura Besakih
Pura Besakih adalah pura kedua yang kami datangi, terletak di Besakih, Rendang, Karangasem, pura ini adalah salah satu tempat sebagai pemujaan Hyang Widhi dalam prabawanya sebagai Sambu dan Tri Purusha. Tempat ini juga termasuk tempat paling bersejarah dalam sejarah Hindu di Bali.
Pura Goa Lawah
Pura Goa Lawah adalah pura ketiga yang kami datangi, terletak di Desa Pasinggahan, Kelungkung, Pura ini juga menjadi titik fokus Perang Kusamba, sebuah perang antara Tentara Kerajaan Hindia Belanda yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Andreas Victor Michiels melawan rakyat Klungkung yang dipimpin oleh Dewa Agung Istri Kanya. Pura ini sangat unik, karena pura ini terdapat di sebuah gua yang berisi dengan banyak kelelawar.
Setelah kegiatan kami sudah selesai, kami berangkat dari Pura Goa Lawah untuk menuju kembali ke tempat penginapan kami, kami sampai balik di Hotel Hawaii Bali pada pukul 20.00 WITA, dan kami pun kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.
Kamis, 7 Juni 2018:
Hari ke-3 kami adalah melanjutkan perjalanan untuk melaksanakan persembahyangan, seperti di hari ke-2 sebelumnya, kami juga menuju ke 3 Pura. Kami berangkat dari jam 07:30 WITA dari tempat penginapan, Tiga Pura yang kami datangi di hari ketiga adalah: Pura Tanah Lot, Pura Sambut Siwi, dan Pura Batukaru.
Pura Tanah Lot
Pura Tanah lot adalah tempat wisata ke-4 yang kami datangi, terletak di Kediri-Tabanan, Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari Pura Dang Kahyangan dan juga merupakan Pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut, pura ini adalah salah satu tempat yang paling disucikan di Bali, tempat ini pun terkenal sebagai spot untuk melihat matahari terbenam.
Pura Rambut Siwi
Pura Rambut Siwi adalah tempat wisata ke-5 yang kami datangi, terdapat di Kabupaten Jembara, pura ini menyimpan sejarah tentang seorang Mpu yang bernama Mpu Dang Hyang Nirartha yang berasal dari Jawa Timur datang ke Pulau Bali dan meninggalkan sehelai rambut yang diyakini sebagai penjaga daerah barat Bali dari hal - hal yang negatif. Pura Rambut Siwi biasa disinggahi oleh orang-orang Hindu yang memohon Air Suci dan juga tempat untuk menghormati Mpu Dang Hyang Nirartha.
Pura Luhur Batukaru
Pura Luhur Batukaru adalah tempat wisata ke-6 yang kami datangi, terletak di Desa Wongaya Gede, Pura Luhur Batukaru adalah pura sebagai tempat memuja Tuhan sebagai Dewa Mahadewa. Karena, fungsinya memuja Tuhan sebagai Dewa yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan adalah dengan mempergunakan air secara benar, maka di Pura Luhur Batukaru ini disebut sebagai pemujaan Tuhan sebagai Ratu Hyang Tumuwuh (sebutan Tuhan sebagai yang menumbuhkan).
Jumat, 8 Juni & Sabtu, 9 Juni 2018:
Pura Lempuyang Luhur dan kepulangan hari Sabtu
Pura Lempuyang Luhur: Pura Lempuyang Luhur adalah tempat wisata ke-7 yang
kami datangi, terletak di wilayah bagian Timur pulau dewata tepatnya di Kabupaten Karangasem, pura ini termasuk salah satu pura terbesar dan tertua di Bali, serta menjadi bagian dari Sad Kahyangan Jagad atau enam pura utama yang menjadi pilar Pulau Bali. Selain sebagai tempat suci untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan tempat suci untuk merayakan hari raya suci Agama Hindu, Pura Lempuyang Luhur menjadi tujuan wisata populer di Bali timur karena keindahan arsitektur dan pemandangan alamnya yang berlatar panorama Gunung Agung yang memukau.
Pantai Jimbaran: Kami mengakhiri perjalanan Tirtayatra kami dengan bermain di sebuah pantai yang indah dan juga menarik bernama Pantai Jimbaran sebelum kami bersiap-siap untuk balik pada hari Sabtu, 9 Juni 2018. Seperti Pura Tanah Lot, spot ini pun juga populer untuk menikmati hari terbenam sambil mendengar ombak menerjang dan menikmati angin yang segar.
Ringkasan pendek tentang pengalamanku:
Setelah mengikuti program Tirtayatra tersebut pada tahun 2018, saya mempelajari banyak hal baru, salah satunya adalah kepentingan sebuah Pura bagi umat Hindu di Bali dalam melakukan persembahyangan dan memohon air suci. Pura yang kita kunjungi tersebut memiliki aturan yang penting untuk tetap ikuti guna untuk mengembangkan budaya Hindu dan menjaga keharmonisan pulau Bali. Salah satu spot favorit saya adalah Pantai Jimbaran/Jimbaran Bay. Jimbaran Bay dikenal dengan makanan laut dan perairannya yang tenang, saya sangat merekomendasikan tempat ini untuk makan malam bersama teman-teman ataupun keluarga sambil “chasing the sunset”. Ringkasan kecil dari saya adalah, saya sangat suka dengan kegiatan Tirtayatra tersebut. Saya telah membuat banyak kenangan bersama teman-teman dan guru, saya juga belajar lebih banyak tentang sejarah pura di Bali. Semoga kegiatan ini akan terus berlangsung di Sekolah Madania dan menjadi kegiatan yang bermanfaat untuk generasi kedepannya 😊.